Kita sering mendengar dan melihat di beberapa sinetron atau film tentang seorang anak yang hilang atau tertukar. Kemudian muncullah istilah tes DNA untuk membuktikan siapa orang tua kandung dari si anak tersebut. Ada juga kasus mayat yang ditemukan tanpa identitas dengan kondisi rusak tidak dapat di identifikasi lagi. Maka untuk memastikan siapa keluarga korban maka perlu juga dilakukan tes DNA.
Nah jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai cara cara tes DNA silahkan klik link berikut ini
Ekosistem adalah adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Wikipedia) atau juga dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang komplek antara organisme dengan lingkungannya.
Satuan komponen ekosistem meliputi:
Individu yaitu satu makhluk hidup contoh seekor semut
Populasi yaitu kumpulan individu sejenis pada tempat dan waktu yang sama contoh sekelompok kijang dipadang rumput
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama
Ekosistem kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cangkupannya
Biosfer berbagai bioma dipermukaan bumi yang saling berhubungan yang membentuk sistem yang lebih besar lagi.
Suatu ekosistem tersusun atas komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri dari makhluk hidup. Sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda tak hidup.
TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah praktikum diharapkan siswa dapat:
menentukan
factor biotic dan abiotik melalui pengamatan
membedakan
pengertian individu, populasi, komunitas dan ekosistem berdasarkan kegiatan
pengamatan
ALAT DAN BAHAN
1.Tali raffia 4 m
2.4 Tongkat/pasak kecil
3.Alat Tulis
LANGKAH KERJA
1.Tentukan sepetak tanah dengan luas 1 m2
2.Tandai dengan tali raffia
3.Amati benda tak hidup dan makhluk hidup yang ada
dalam area tersebut
4.Lakukan tahap 1, 2 dan 3 diatas sebanyak lima
kali di lima area yang berbeda dalam satu wilayah
TABEL PENGAMATAN
PENGAMATAN KE
BENDA TAK HIDUP
JUMLAH
MAKHLUK HIDUP
JUMLAH
KERAPATAN POPULASI
PERTANYAAN
1.Dalam suatu ekosistem benda tak hidup disebut
factor………contoh……..
2.Faktor
biotic yang jumlahnya 1 disebut…….contoh…….
3.Faktor
biotic yang sejenis jumlahnya lebih dari satu ditempat yang sama disebut……contoh……
4.Organisme
yang berbeda jenis saling berinteraksi disebut…….
5.Di alam makhluk hidup saling berinteraksi dengan
lingkungan (komponen biotic dan abiotik) membentu suatu…….
(foto kelas XII TKR2 yang sedang melakukan pengamatan komponen penyusun ekosistem
Foto praktikum kelas XII TITL 3
Catatan:
Selama melaksanakan kegiatan praktikum ada penilaian karakter dan kinerja secara individu dan kelompok. Tiap siswa diminta untuk memakai no absen masing-masing dengan tujuan agar mempermudah dalam penilaian. Hasilnya dari seluruh siswa mayoritas terdapat antusiasme yang tinggi. Pembagian tugas anggota kelompok cukup baik sehingga setiap anggota kelompok aktif dalam kegiatan.
Dalam hal pembagian kelompok dilakuan dengan memperhatikan heterogenitas kemampuan akademik dari siswa. Tujuannya agar tidak terjadi dominasi oleh salah satuu anggota kelompok.
Dapat disimpukan pembeajaran secara kontekstual dapat menambah motivasi dan minat belajar siswa.
Nama ilmiah adalah nama yang digunakan untuk penamaan baku seluruh organisme. Nama ini terdiri dari dua kata yang menggunakan bahasa latin atau bahasa asing yang dilatinkan. Nama ilmiah diperkenalkan pertama kali oleh C.Linnaeus yang dikenal dengan Binomial nomenklature.
Fotosintesis adalah suatu proses pembuatan energi atau zat makanan/amilum/glukosa yang berlangsung dengan bantuan cahaya matahari (photo = cahaya, synthesis = proses
pembuatan/pengolahan) dengan menggunakan zat hara/mineral, karbon
dioksida dan air. Makhluk hidup yang mampu melakukan fotosintesis adalah
tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakteri yang memiliki klorofil. Fotosintesis sangat penting
bagi kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup bergantung pada
energi yang dihasilkan oleh proses fotosintesis.
Untuk membuktikan pengaruh cahaya terhadap kemampuan fotosintesis maka akan dilakukan praktikum
ALAT DAN BAHAN
Daun (jika ada pilih singkong atau bayam,
siapkan di rumah)
Kertas alumunium,
Gelas kimia 300ml
tabung reaksi,
cawan petri,
Pembakar spirtus,
kaki tiga, dan kawat kasa,
Penjepit tabung reaksi,
pipet tetes,
pinset,
Korek
api
gunting
dan selotip,
Kantungplastik (tempat daun yang sudah direbus
sebentar)
Air,
alkohol,
larutan iodium,
tepung kanji
LANGKAH KERJA
H Harus
dilakukan siswa secara perorangan di rumah:
a)Pilih
2 buah daun yang masih menempel pada pohonnnya. Salah satu tutup seluruhnya dengan
kertas aluminium, yang lain biarkan terbuka. Biarkan daun pada pohon dan
terkena sinar matahari selama 1 hari. Sore hari setelah terkena sinar, petik
keduanya.
b)Gunting
daun yang ditutupi kertas alumunium dan terbuka dengan bentuk berbeda, misalnya
daun yang ditutup berbentuk segi tiga sama sisi, sedangkan yang terbuka
berbentuk dadu.
c)Rebus daun sampai layu, jangan sampai matang.
Masukkan ke dalam plastik dan bawa ke sekolah.
2.Dikerjakan
di sekolah
a)Isi
gelas kimia dengan air sebanyak 1/4 atau 1/5nya. Didihkan di atas pembakar
spiritus.
b)Isi tabung reaksi dengan alkohol, masukkan
potongan daun ke dalamnya.
c)Tempatkan
tabung reaksi yang berisi alkohol, yang di dalamnya ada daun, dalam gelas kimia
berisi air panas. Biarkan beberapa waktu.
d)Matikan
pembakar spirtus. Ambil daun dengan pinset dan bilas dengan air bersih lalu letakkan
di atas cawan petri.
e)Tetesi
daun dengan larutan iodium. Amati perubahan warnanya.
f)Tempelkan
daun yang berbentuk segi tiga dan berbentuk dadu ada lembar jawaban
masing-masing.
g)Siapkan
tepung kanji lalu tetesi larutan iodium. Amati perubahan warna yang terjadi.
Fungsi dari perebusan daun setelah pemetikan adalah untuk mematikan sel-selnya. Sedangkan fungsi dari perebusan menggunakan alkohol adalah untuk menguraikan klorofil. Tujuannya agar mudah mengidentifikasi amilum yang dihasilkan dari proses fotosintesis.
Setelah dilakukan praktikum maka akan di hasilkan gambar sebagai berikut:
(Gambar praktikum oleh kelas X TPHP 2)
Di dalam cawan petri terlihat perbedaan yang signifikan.
Daun yang bulat adalah daun yang tertutup kertas alumunium setelah dilakukan serangkaian langkah kerja kemudian ditetesi iod tidak terjadi perubahan warna (warna tetap pucat) hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kandungan amilum yang terdapat dalam daun tersebut. Karena seperti kita ketahui bahwa iodium saat diteteskan pada zat tepung (kanji) maka warnanya akan menjadi ungu tua.
Sedangkan daun segi empat adalah daun yang terbuka/terdedah matahari secara langsung setelah dilakukan serangkaian langkah kerja diatas kemudian ditetesi iodium warna berubah menjadi biru kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa fotosintesis pada daun tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa cahaya matahari berpengaruh terhadap proses fotosintesis yang terjadi pada daun bayam.
Bergerak merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup lalu bagaimana manusia dapat bergerak apa sajakah yang menyusun sistem gerak pada manusia?. Manusia dapat bergerak karena adanya kerjasama yang kompak antara tulang dan otot.
A. RANGKA
Rangka tubuh manusia tersusun atas 206 tulang yang di hubungkan oleh berbagai macam sendi.
1.. Fungsi rangka
• Menegakkan tubuh
• Melindungi bagian-bagian tubuh yang lemah
• Tempat melekatnya otot-otot rangka
• Memberi bentuk pada tubuh
• Sebagai alat gerak pasif
• Sebagai tempat memproduksi sel-sel darah
• Sebagai cadangan kalsium dan posfat
2. Pembagian sistem rangka
Rangka tubuh manusia di bagi menjadi dua bagian yaitu:
• Rangka aksial (sumbu) meliputi:
- tulang tengkorak
- tulang belakang
- tulang dada
- tulang rusuk
• Rangka apendikular (anggota badan) meliputi:
- Anggota gerak atas (meliputi: t.bahu, t.lengan)
- Anggota gerak bawah (meliputi: t.pinggul, t. kaki)
3. Klasifikasi Tulang
a. Berdasarkan kekerasannya
1. Tulang rawan
Ciri-ciri:
- tersusun atas sel-sel tlg rawan (kondrosit)
- mengandung zat perekat (kolagen)
- Sedikit mengandung zat kapur
Tulang rawan dibagi menjadi 3 yaitu:
- Tulang rawan hialin (saluran pernapasan, ujung tlg rusuk, persendian)
- Tulang rawan fibrosa (ruas tlg.belakang, semfisis pubis)
- Tulang rawan elastik (daun telinga dan epiglotis)
2. Tulang keras
Ciri-ciri
• Tersusun atas osteosit
• Banyak mengandung zat kapur (CaCO3) dan sedikit kolagen
• Terbentuk dari tulang rawan yang mengalami osifikasi
Terbagi menjadi dua yaitu:
• Tulang kompak (padat)
• Tulang spons (berongga)
b. Berdasarkan bentuknya
1. Tulang Pipa
Ciri-ciri:
- bentuk bulat, memanjang, bagian tengah berisi sumsum merah
- terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. bagian ujung (epifisis)
2. tengah (diafisis)
Contoh:
1. Tulang lengan atas,
2. tulang paha,
3. Tulang hasta
4. Tulang selangka
2. Tulang Pipih
Ciri-ciri:
1. Bentuk pipih
2. Memiliki rongga yang berisi sumsum merah
Contoh:
- tulang tengkorak,
- tulang rusuk,
- tulang dada,
- tulang belikat
- tulang usus
3. Tulang Pendek
Ciri:
- Bentuk bulat, pendek
- Memiliki rongga
Contoh:
- Ruas-ruas tlg belakang
- Pergelangan kaki
- Pergelangan tangan
4. Berbagai Tulang Penyusun Rangka
a. Tulang Tengkorak
Keterangan:
Parietal bone (t.ubun-ubun)
Suture
Occipital bone (t. kepala belakang
Temporal bone (t.pelipis)
Zygomatic bone (t.pipi)
Maxilla bone (t.rahang atas)
Nasal bone (t.hidung)
Frontal bone (t.dahi)
Coronal suture
Squamosa suture
T.rahang bawah
Tulang baji
b. Tulang Penyusun Rangka Badan
1. Tulang belakang
2. Tulang Dada dan tulang rusuk
3. Tulang gelang bahu
4. Tulang panggul
c. Tulang penyusun Anggota Gerak
1. Tulang penyusun anggota gerak atas
Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:
• Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna
• Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.
• karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen
• metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges)
• Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.
2. Tulang penyusun anggota gerak bawah
- Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut.
- Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot
- Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut
- Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
- Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar.
- Palanges / tulang jari-jari tangan. Tersusunetiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tualng.
B. SENDI
Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi).
1. Beberapa komponen penunjang sendi:
• Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya terdapat rongga.
• Ligamen (ligamentum) adalah jaringan pengikat yang mengikat luar ujung tulang yang saling membentuk persendian.
• Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.
• Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.
2. Macam-macam persendian
a. . Sinartrosis
Sinartosis adalah persendian yang tidak memungkinkan adanya pergerakan. meliputi:
• Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat fibrosa. Contoh: persendian tulang tengkorak (suture).
• Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan. Contoh: hubungan antarsegmen pada tulang belakang.
b. Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bebas. Dapat dikelompokkan menjadi:
• Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
• Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan ibu jari tangan.
• Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
• Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar gerakan . Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
• Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
c. Amfiartosis
Amfiartrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan
• Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contoh:persendian antara fibula dan tibia.
• Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperi cakram. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
C. OTOT
1. Fungsi Otot
• Merupakan alat gerak aktif
• Memelihara postur tubuh
• Menghasilkan panas untuk memelihara suhu tubuh
2. Struktur otot
Setiap serabut otot di bungkus oleh lapisan jaringan ikat lembut yang disebut endomisium. Beberapa serabut tunggal akan bergabung menjadi 1 berkas yang disebut fasikulus. Fasikulus akan di bungkus jaringan ikat yang disebut perimisium. Seluruh fasikulus akan dibungkus bersama-sama oleh epimisium.
Pada kebanyakan otot epimisium bersatu pada kedua ujung otot membentuk tendon yang biasanya melekat pada suatu tulang.
3. Macam-macam Otot
• Otot Rangka (otot lurik)
Ciri-ciri:
a. Tersusun atas sel-sel panjang tidak bercabang yang disebut serabut otot
b. Berinti banyak dan terletak di pinggir
c. Warna lurik
d. Bekerja di bawah saraf sadar
e. Bila berkontraksi tidak tahan lama dan cepat lelah
Contoh:
a. Otot bisep
b. Otot trisep
• Otot Polos
Ciri-ciri:
a. Tersusun atas sel-sel berbentuk gelendong
b. Berinti satu dan terletak di tengah
c. Warna polos
d. Bekerja tidak di bawah saraf sadar
e. Bila berkontraksi tahan lama
Contoh:
a. otot penyusun organ dalam manusia: hati, paru-paru dll
• Otot Jantung
Ciri-ciri:
a. Tersusun atas sel-sel panjang bercabang
b. Berinti tunggal dan terletak di tengah
c. Warna lurik
d. Bekerja tidak di bawah saraf sadar
e. Bila berkontraksi tahan lama dan cepat lelah
Contoh: otot jantung
D. Proses dan Mekanisme Gerak pada Manusia
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa otot merupakan sistem gerak aktif melekat pada rangka yang merupakan sistem gerak pasif. Otot umumnya bekerja dalam kelompok untuk menghasilkan berbagai gerakan tubuh. Gerakan ini dapat terjadi akibat adanya kontraksi dan relaksasi. Pada saat otot berkontaksi maka otot akan memendek sehingga rangka yang dilekati otot tersebut akan tertarik sehingga menimbulkan suatu gerakan seperti mengangkat suatu beban, berjalan dan lain sebagainya. Kontraksi ini terjadi karen adanya pengaruh sutu rangsangan melalui saraf. Rangsangan yang ke sel otot akan mempengaruhi suatu zat (asetilkolin) yang peka terhadap rngsangan. Asetilkolin adalah suatu zat yang di hasilkan oleh ujung saraf. Adanya asetilkolin akan membebaskan ion kalsium yang berada didalam sel otot. Melalui suatu proses tertentu ion kalsium akan menyebabkan protein otot yaitu aktin dan miosin berikatan membentuk aktimiosin. Hal ini menyebabkan pemendekansel otot maka terjadilh kontraksi. Setelah berkontraksi maka ion kalsium akan masuk kembali ke dalam plasm sel sehingga menyebabkan lepasnya ikatan aktin dan miosin sehingga otot melemas. Keadaan inilah disebut relaksasi.
Berdasarkan cara kerjanya maka otot dapat dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis. Pada otot antagonis, bila salah satu otot melakukan kontraksi untuk melakukan gerakan maka otot yang lain akan melakukan. Sedangkan pada otot sinergis maka kedua kelompok akan bekerja secara bersama.
Pada saat otot berkontraksi akan terjadi dua macam perubahan yaitu perubahan panjang dan perubahan tegangan. Otot dapat memendek mencapai 1/6 panjang semula. Ada dua tipe kontraksi, yaitu kontraksi isotonik dan kontraksi isometrik. Pada kontraksi isotonik tegangan otot tetap dan konstan tetapi panjang otot berubah.contoh saat kita tangan kita membawa beban dan menekuk lengan sehingga beban terangkat, pada saat itu otot bisep berkontraksi dengan tegangan tetap tapi panjang berubah (memendek). Kontraksi ini penting untuk gerakan tubuh dan kerja memindahkan beban. Sedang pada kontraksi isometrik tegangan otot berubah tetapi panjangnya tetap. Contoh saat tangan kita akan mengangkat beban yang berat maka tegangan otot bisep akan bertambah tetapi panjang tidak berubah. Kontraksi isometrik penting untuk memelihara postur tubuh dan menahan beban pada posisi tetap.
·Sebagai makhluk hidup karena virus dapat bereproduksi di dalam tubuh sel inang
·Sebagai makhluk tak hidup karena virus tidak dapat mensintesis protein dan melakukan proses metabolisme di luar tubuh sel inang
·Ukurannya antara 10-400 nm (0.01-0.4 µm) dan tidak dapat diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya.
·Virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan miskroskop elektron,
·Virus tidak tersusun atas sel-sel.
·Semua virus mempunyai senyawa asam nukleat (DNA saja atau RNA saja) sebagai bahan inti
2.Struktur Virus
Virus tersusun atas asam nukleat (DNA saja atau RNA saja) sebagai bahan inti. Asam nukleat ini dibungkus oleh struktur komponen satuan protein virus dinamakan kapsomer,dan kumpulan kapsomer yang membungkus asam nukleat tersebut dinamakan Kapsid. Struktur kapsid dan asam nukleat virus dinamakan Nukleokapsid.
1.Reproduksi/replikasi Virus
Virus mempunyai cara reproduksi yang berbeda dengan makhluk hidup lain. Virus hanya mampu berkembang biak di dalam sel makhluk hidup. Ada dua daur reproduksi virus yaitu jalur litik dan jalur lisogenik.
1.Daur Litik
Untuk mempelajari virus litik, kita ambil contoh perkembangbiakan bakteriofag T4 di dalam sel bakteri E. coli. Daur litik dapat berlangsung selama 20-40 menit. Selama satu kali daur litik dihasilkan 50-200 virus. Daur litik meliputi beberapa fase, yaitu absorpi, penetrasi, replikasi, perakitan, dan lisis.
·Fase adsorpsi
Penempelan serabut ekor bakteriofag T4 bagian reseptor E. coli.
·Fase penetrasi
Selubung ekor virus berkontraksi dan menyuntikkan DNA bakteriofag T4 ke dalam sitoplasma bakteri E. coli. Sebelumnya, dinding sel E. coli meluruh karena kerja enzim lisozim yang ada di lempeng (cakram) dasar bakteriofag T4.
·Fase replikasi
DNA bakteriofag T4 mengarahkan bakteri E. coli untuk mengode enzim hidrolitik guna menghancurkan DNA bakteri itu sendiri dan memperbanyak protein DNA serta enzim bakteriofag T4 melalui proses transkripsi dan translasi. Fase ini disebut periode eklips.
·Fase perakitan
Setelah menguasai proses metabolisme bakteri E.coli, gen bakteriofag T4 mengarahkan sel E.coli untuk memproduksi komponen-komponen virus. Komponen-komponen tubuh virus yang berupa selubung protein, serabut ekor, dan kepala, selanjutnya dirakit membentuk virus-virus baru. Hasil rakitannya berupa bakteriofag T4 baru yang masih bersifat virion, yaitu virus yang belum aktif.
·Fase lisis
Setelah proses perakitan berakhir, bakteriofag T4 membentuk enzim lisis untuk merusak dinding sel E.coli menyebabkan bakteri mati dan keluarnya virion-virion bakteriofag T4. Virion-virion ini akan menjadi bakteriofag T4 yang aktif setelah menginfeksi bakteri E. coli yang lain.
2.Daur Lisogenik
Beberapa virus, antara lain herpes, HIV, dan bakteriofag lamda, berkembang biak melalui daur lisogenik. Pada daur lisogenik, materi genetik virus bergabung dengan materi genetik sel inang. Ketika sel inang membelah, materi genetik virus juga menggandakan dan diturunkan pada keturunannya. Pengaruh dari luar dan sinyal dari materi genetik kemungkinan menyebabkan materi genetik virus berada di bawah pengaruh materi genetik sel inang. Karena materi genetik virus dilindung oleh selubung protein dan tidak dapat menjalankan sendiri proses biokimiawinya, virus dapat hidup lama di dalam sel inang. Beberapa virus dapat ”tidur” di dalam materi genetic sel inang selama beberapa tahun sebelum berkembang biak. Sebagai contoh, orang yang terinfeksi HIV dapat hidup tanpa menunjukkan virus penyebab AIDS itu ke orang lain. Pada daur lisogenik, partikel-partikel virus yang baru dibentuk melalui daur litik. Pada beberapa virus tertentu, daur litik dapat melengkapi daur lisogenik. Adapun tahapan daur lisogenik meliputi: absorpsi, penetrasi, penyisipan, replikasi, perakitan, dan lisis. Berikut adalah diagram replikasi daur litik dan lisogenik
1.Klasifikasi Virus
Virus dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis asam nukleatnya. Berdasarkan jenis asam nukleat yang dimilikinya, virus dapat dikelompokkan menjadi virus DNA (Deoksiribonukleat acid) dan virus RNA (Ribunukleat Acid).
Virus DNA meliputi:
·Adenoviridae, contohnya adenovirus
·Herpesviriade, contohnya virus herpes simpleks pada manusia
·Hepadnaviriade, contohnya virus hepatitis B.
·Papovaridae, contohnya virus papilloma manusia.
·Parvoviridea, contohnya parvovirus.
·Poxviridae, contohnya virus cacar
Virus RNA meliputi:
·Picornaviridae, contohnya virus polio dan virus hepatitis A.
·Caliciviridae, contohnya virus hepatitis D.
·Togaviridae, contohnya virus rubella.
·Flaviridae, contohnya virus demam kuning dan virus hepatitis C
·Coronaviridae, contohnya virus flu burung
·Rhabdoviridae, contohnya virus rabies.
·Paramyxoviridae, contohnya virus gondong (parotitis) dan virus campak.
·Reoviridae, contohnya Rotavirus A penyebab diare.
·Retroviridae, contohnya virus HIV 1 dan 2 serta HTLV
2.Peran Virus bagi kehidupan
Pada umumnya, virus menyebabkan berbagai penyakit pada makhluk hidup. Namun, tidak semua virus merugikan. Beberapa virus sengaja dibudidayakan manusia untuk tujuan tertentu, yaitu meningkatkan kesejahteraan manusia.
Beberapa manfaat virus antara lain ialah:
Pengunaan virus untuk mengidentifikasikan bakteri pathogen.
Teknologi kedokteran telah menggunakan bakteriofag (fag virulen) untuk mengenal dan mengidentifikasikan bakteri patogen. Ketahanan dan kerentanan bakteri terhadap serangan bakteriofag dapat digunakan untuk menentukan galur-galur bakteri dalam system klasifikasinya. Setiap galur bakteri menunjukkan tipe lisis tertentu apabila terinfeksi oleh tipe fag tertentu pula. Cara menentukan galur bakteri dengan melihat tipe lisis setelah diinfeksi fag tertentu disebut penentuan tipe fag. Proses penentuan ini secara rutin dipakai untuk mengidentifikasikan bakteri patogen, misalnya stafilokokus dan basilus tifoid. Jadi, fag merupakan alat untuk mendiagnosis suatu penyakit dan untuk mengikuti penyebaran penyakit di masyarakat.
Mengukur dosis radiasi
Kerentanan fag-fag tertentu terhadap radiasi yang telah diketahui dengan tepat digunakan untuk mengukur dosis radiasi. Hal itu dilakukan dengan cara mencampur fag ke dalam bahan yang akan diradiasi. Dosis radiasi kemudian dapat dihitung dari derajat kerusakan yang dialami oleh bakteriofag itu
Pengunaan virus untuk membasmi hama tanaman
Dalam bidang pertanian, virus dapat digunakan sebagai biopestisida untuk membasmi hama tanaman budidaya, misalnya baculovirus. Virus ini apabila disemprotkan pada tanaman budidaya, tanpa sengaja akan termakan oleh serangga hama. Serangga hama menjadi sangat rakus dan sempat melakukan perkawinan. Akibatnya, virus itu menyebar ke serangga lain melalui perkawinan dan menyebabkan kematian massal.
Virus yang merugikan antara lain adalah:
Virus penyebab penyakit pada manusia :
1.Herpesvirus varicelae, penyebab penyakit cacar.
2.Virus polio, penyebab penyakit poliomyelitis
3.Virus influenza, penyebab penyakit influenza atau flu.
4.Virus morbili, penyebab penyakit campak.
5.Virus rabies, penyebab penyakit rabies.
6.Virus H5N1, penyebab penyakit flu burung
Virus penyebab penyakit pada hewan
1.virus rabies (Rhabdovirus), penyebab penyakit rabies pada anjing, kucing dan monyet.
2.virus NCD, (New Castle Disease), penyebab penyakit tetelo pada ayam.
3.virus FMD (Foot and Mouth Disease), penyebab penyakit mulut dan kuku pada ternak
4.virus cowpox, penyebab penyakit cacar pada sapi.